BANJARNEGARA :
Kamis (12/3/20), STIE TAMBARA menggelar Seminar Nasional bertajuk “Manajemen
Kebencanaan di Era 4.0”. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kepedulian STIE
TAMBARA sebagai kampus ekonomi terhadap banyaknya daerah rawan bencana di Jawa
Tengah, khususnya di Banjarnegara.
Tiga
orang pakar kebencanaan mengisi acara yakni Joko Fitra, S.Pd., M.Sc., M.M dari STIE
Putra Bangsa Kebumen sebagai unsur akademisi, Andri Sulistyo, S.OR dari BPBD
Banjarnegara sebagai unsur birokrasi dan praktisi, serta Dr.
Fujikawa Yoshinori
dari unsur peneliti yang datang langsung dari Lembaga Riset Waku Pro Hijiyama
University, Jepang. Para penyaji menyebutkan bahwa pendidikan kebencanaan
sebaiknya diberikan sejak usia dini. Pendidikan tersebut dilaksanakan oleh
keterkaitan elemen pentaholic yakni pemerintah, dunia usaha, akademisi, media
massa, dan masyarakat umum.
Pendidikan kebencanaan juga membutuhkan multi
disiplin ilmu yang saling melengkapi dan kooperatif untuk bersama menghadapi
era 4.0. Inovasi Early Warning System (EWS) telah dilakukan sebagai salah satu
upaya me-manage terjadinya bencana.
Hadir
pula membuka acara yakni Kepala Pelaksana Harian BPBD, Drs. Arif Rachman, S.T.,
M.Si sebagai wakil dari Sekretaris Daerah Banjarnegara. Dilaksanakan
di Kencana Room, Surya Yudha Hotel Banjarnegara, sebanyak 70 peserta nampak hadir
berasal dari STIE Putra Bangsa Kebumen, STIE Pelita Nusantara Semarang,
Politeknik Banjarnegara, STIMIK Tunas Bangsa, OPD di Banjarnegara, Ormas, dan
Perwakilan Kepala Desa yang daerahnya berada di titik-titik rawan bencana. (kris.kaenews.com)
No comments:
Post a Comment