Search

Berita Terbaru

Warga Desa Petir Nikmati Jalan Baru

BANJARNEGARA - Warga Dusun Kayubima, Desa Petir, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara kini merasa lega, pasalnya jalan Desa yang di...

Update Berita

Saturday, November 14, 2020

Bupati Banjarnegara Melakukan Peletakan Batu Pertama Rumah Singgah Yatim Dhuafa

BANJARNEGARA: kaenews.com Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, Minggu siang, 15 November 2020 menghadiri peletakan batu pertama pembangunan rumah singgah di desa Prigi dusun Karanganyar RT 02 RW 04 Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Bupati yang didampingi pengurus Yayasan Griya Sehat Yatim Dhuafa (GSYD) Kabupaten Banjarnegara, H.Suraji, S.Pd., dan sejumlah pendiri serta pengurus harian lainnya.

Pembangunan rumah singgah yatim dan dhuafa rencana akan menempati lahan seluas 1.500 meter persegi yang merupakan tanah milik Hj. Supinah yang diwakafkan kepada yayasan. Menurut H. Suraji, saat ini Yayasan Griya Sehat Yatim dan Dhuafa (GSYD) telah memiliki anak yatim piatu tetap sebanyak 38 dan 250 kaum dhuafa yang disantuni. Namun karena belum ada rumah singgahnya sehingga anak yatim piatu masih tersebar di rumah masing-masing. Diharapkan dengan dibangunnya rumah singgah ini nanti akan bisa menampung anak yatim piatu yang selama ini disantuni oleh Yayasan GSYD.

Seperti kita ketahui, Yayasan Griya Sehat Yatim dan Dhuafa (GSYD) Banjarnegara baru berdiri 23 Oktober 2019, namun kini telah memiliki 120 relawan yang membantu mencari donatur dan menyalurkannya.

Bertolak dari itu, Hj. Supinah selaku pengurus Yayasan GSYD mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut peduli terhadap anak yatim dan dhuafa yang ada di sekitar kita. Kepedulian terhadap masa depan mereka dapat dilakukan dengan ikut berdonasi melalui nomor rekening BRI 661 101 000 837 523 atau Bank Syariah Mandiri nomor rekening 710 333 1007 atas nama Yayasan Griya Sehat Yatim Dhuafa Banjarnegara.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan GSYD, H. Suraji S.Pd., menyatakan uang dari para donatur akan disalurkan semua tanpa potongan apapun. Para relawan akan menyapa pada minggu kedua dan keempat langsung kepada anak yatim dan dhuafa berupa sembako dan uang. Dalam kesempatan ini Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, menyambut baik kepada seluruh pengurus Yayasan GSYD dan para relawan untuk terus berjuang ikut membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan.

Selain itu, Yayasan GSYD kini telah membuka cabang di Kabupaten Wonosobo dan di Kota Purwokerto, Jawa Tengah.

Hadir pada kesempatan itu unsur Forkompinca Sigaluh, para relawan dan lintas komunitas, serta warga masyarakat setempat. Acara diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Banjarnegara dan diakhiri dengan doa dan penutup.
(kris kaenews.com)

Thursday, November 12, 2020

Sejumlah Tanaman Hias Raib di Halaman Rumah

 Banjarnegara.kaenews.com, Tanaman hias akhir-akhir ini kembali populer di masyarakat, bahkan tanaman daun talas atau lebih akrab daun lumbu yang banyak tumbuh subur di kebun atau hutan akhir-akhir ini banyak digandrungi warga masyarakat di Banjarnegara. Daun Talas atau lebih akrab disebut lumbu oleh warga Banjarnegara kini dijual di berbagai tempat, termasuk toko online ternama.

Harga ukuran pohon lumbu atau talas biasanya dipatok antara dua puluh ribu rupiah hingga lima puluh ribu rupiah tergantung motif dari daun talas tersebut. Harga yang cukup lumayan mahal untuk kelas daun talas ini tak luput dari incaran pencuri tanaman hias. Di komplek Al-Munawwaroh Banjarnegara baru-baru ini sejumlah tanaman hias hilang di halaman rumah warga, jenisnya yakni pohon talas atau lumbu.

Salah satu korban yang tidak mau disebutkan namanya yakni baru kehilangan tanaman hias sekitar dua hari yang lalu, diketahui saat hendak menyapu halaman tiba-tiba sejumlah tanaman miliknya telah raib dicuri orang.

Sejumlah warga kini menyiasati dengan memasukkan tanaman hias yang dianggap berharga lebih ini di dalam rumah guna keamanan dan menghindari pencurian.

 Seperti kita ketahui akhir-akhir ini pohon talas menjadi trending, entah siapa yang memulai mempopulerkan pohon liar ini, karena sebenarnya tanaman ini justru disebagian petani malah menjadi pengganggu di lahan pertanian mereka. Salah satu petani lombok asal desa Wiramastra, Jabarudin (51), memilih membuang tanaman jenis talas yang sedang trending ini karena dianggap mengganggu tanaman lombok yang ada di lahannya. Meski dirinya juga tau bahwa jenis tanaman ini sedang laku di pasaran, namun ia tidak tertarik untuk ikut-ikutan menanam tanaman jenis ini, dan bahkan membolehkan siapa saja yang ingin mengambil tanaman jenis talas atau daun lumbu dengan warna daun kemerahan dengan biaya cuma-cuma.(kaenews.com)

Wednesday, November 11, 2020

Dua Rumah Warga Terancam Longsor

 Banjarnegara, KAEnews.com. Dua rumah warga desa Mlaya, dusun Kaliwadas, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa tengah, Selasa sore (10/11/2020) menjadi korban tanah longsor. Tebing setinggi 30 meter panjang 10 meter mengancam dua rumah warga.

Intensitas hujan yang deras sepanjang hari mengakibatkan tebing longsor, selain mengancam dua rumah warga juga mengancam putusnya akses jalan antar dusun di desa Mlaya. Seperti diketahui, kedua rumah warga tersebut berada di bibir jalan yang longsor. Saat ini kedua warga yakni Hadi prayitno dan Herul warga RT 03 RW 02 desa Mlaya telah mengungsi ke rumah kerabat terdekat.

Kejadian ini telah dilaporkan oleh pihak desa dengan berkoordinasi dengan pihak terkait. Menurut laporan petugas Destana yang ada di lokasi, kemungkinan longsor susulan bisa terjadi mengingat situasi hujan masih terjadi saat kejadian.

Sementara petugas telah melakukan pembersihan sebagian material longsoran yang menghambat saluran air. Namun karena cuaca dan hari sudah petang maka petugas yang terdiri dari Destana Desa Mlaya dibantu Relawan RAPI dan warga sekitar, memutuskan untuk melakukan pembersihan material  keesokan harinya.(Kris, kaenews.com)