Pembangunan rumah singgah yatim dan dhuafa rencana akan menempati lahan seluas 1.500 meter persegi yang merupakan tanah milik Hj. Supinah yang diwakafkan kepada yayasan. Menurut H. Suraji, saat ini Yayasan Griya Sehat Yatim dan Dhuafa (GSYD) telah memiliki anak yatim piatu tetap sebanyak 38 dan 250 kaum dhuafa yang disantuni. Namun karena belum ada rumah singgahnya sehingga anak yatim piatu masih tersebar di rumah masing-masing. Diharapkan dengan dibangunnya rumah singgah ini nanti akan bisa menampung anak yatim piatu yang selama ini disantuni oleh Yayasan GSYD.
Seperti kita ketahui, Yayasan Griya Sehat Yatim dan Dhuafa (GSYD) Banjarnegara baru berdiri 23 Oktober 2019, namun kini telah memiliki 120 relawan yang membantu mencari donatur dan menyalurkannya.
Bertolak dari itu, Hj. Supinah selaku pengurus Yayasan GSYD mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut peduli terhadap anak yatim dan dhuafa yang ada di sekitar kita. Kepedulian terhadap masa depan mereka dapat dilakukan dengan ikut berdonasi melalui nomor rekening BRI 661 101 000 837 523 atau Bank Syariah Mandiri nomor rekening 710 333 1007 atas nama Yayasan Griya Sehat Yatim Dhuafa Banjarnegara.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan GSYD, H. Suraji S.Pd., menyatakan uang dari para donatur akan disalurkan semua tanpa potongan apapun. Para relawan akan menyapa pada minggu kedua dan keempat langsung kepada anak yatim dan dhuafa berupa sembako dan uang. Dalam kesempatan ini Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, menyambut baik kepada seluruh pengurus Yayasan GSYD dan para relawan untuk terus berjuang ikut membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan.
Selain itu, Yayasan GSYD kini telah membuka cabang di Kabupaten Wonosobo dan di Kota Purwokerto, Jawa Tengah.
Hadir pada kesempatan itu unsur Forkompinca Sigaluh, para relawan dan lintas komunitas, serta warga masyarakat setempat. Acara diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Banjarnegara dan diakhiri dengan doa dan penutup.
(kris kaenews.com)
No comments:
Post a Comment